KORUPSI DANA PROYEK PAMSIMAS


Polisi Endus Dugaan Korupsi Pamsimas


Kepolisian Resor (Polres) OKI mengendus dugaan korupsi proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi untuk Masyarakat (Pamsimas) di Desa Lubuk Seberuk,Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Diduga proyek tahun anggaran 2009 sebesar Rp275 juta itu tidak melalui proses lelang dan terjadi pemalsuan beberapa dokumen. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kasus dugaan lelang fiktif ini diketahui menyusul laporan masyarakat tentang adanya dugaan pemalsuan tanda tangan, cap dan nota belanja atas nama Yan Pandi, pemilik Toko Asli II, Desa Lubuk Seberuk, yang dilakukan Lembaga Kesawadayaan Masyarakat (LKM) Sehati selaku pengelola kegiatan di tingkat desa.
Kapolres OKI AKBP Drs Cok Bagus Ary Yudayasa melalui Kasat Reskrim AKP Doni Satria Sembiring SH Sik didampingi Kanit Tipikor Aiptu Acep Atmaja membenarkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan beberapa pihak berkaitan dengan dugaan lelang fiktif tersebut.
 ”Kita sudah lakukan pemeriksaan beberapa orang yang diduga terlibat langsung, seperti pemilik Toko Asli II, Yan Pandi, Koordinator LKM Sehati, Basuki, Ketua Satlak Sugeng Riyadi. Dari pengakuan mereka memang lelang tersebut tidak ada dan nota serta tanda tangan dan stempel dipalsukan,” ujar Doni di Kayuagung kemarin(26/05).
Menurut Kasat, pelaksanaan pengadaan material untuk Pamsimas seperti tangki air (tedmont) seharusnya dilakukan dengan lelang melalui tiga Toko atau distributor yang siap untuk melakukan pengadaan material bangunan, dari tiga peserta lelang tersebut akan ditentukan satu pemenangnya yang diteruskan dengan kontrak kerja.
”Memang tidak semua barang yang dibeli dengan menggunakan nota dari Toko Asli II, hanya sebagian. Tujuan mereka (LKM Sehati) melakukan pemalsuan ini untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, sebab jika toko yang ikut lelang mengetahui Rancangan Anggaran Biaya (RAB) maka harganya akan lebih mahal,”sebut Doni.
Dia mengatakan, pada 2009, terdapat 21 desa menerima program Pamsimas yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten OKI. Setiap desa menerima dana sebesar Rp 275 juta per desa dengan rincian, dana APBD Rp 27,5 juta, APBN Rp192,5 juta, In-cash Rp 11 juta dan swadaya masyarakat Rp 44 juta.
”Kita akan dalami kasus ini lebih jauh,apakah di dalamnya terdapat dugaan tindak pidana korupsi. Demikian juga untuk desa yang lainnya yang bisa saja modus seperti ini terjadi juga di desa yang lainnya,” kata Kasat Reskrim yang menyebutkan, jika 21 desa melakukan hal yang sama, kerugian negara mencapai Rp 2,5 miliar.
Sementara itu, Ketua Satuan Kerja (Kasatker) Pamsimas Kabupaten OKI Apri Burhanuddin didampingi Ketua Development Project Management Unit (DPMU) M Ajis menjelaskan, hingga kini proyek Pamsimas belum selesai 100% dan masih ada sekitar 30 % lagi dana yang belum dicairkan. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ada.
Menurutnya, pelaksanaan perencanaan, pengerjaan dan pencairan program Pamsimas ini mutlak kewenangan dari LKM yang merupakan pelaksana di tingkat desa.
”Waktu pencairan kita awasi, sebab sebelum pencairan LKM sudah harus membuat laporan dana yang sudah dipergunakan serta membuat rencana penggunaan dana yang akan diambil. Pencairan sendiri bisa empat tahap dan di Lubuk Siberuk pencairan baru tahap 3,” ujar Apri.
Apri menjelaskan, pelaksanaan program Pamsimas untuk belanja material yang nilainya di atas Rp 15 juta harus melalui lelang, sedangkan di bawah itu boleh dilakukan secara langsung.
”Tidak mungkin sekaligus, semua dana dicairkan bertahap,” cetusnya.
(Sumber :  www.antikorupsijateng.wordpress.com)

RANJAU PERANG DUNIA II MELEDAK DI REMBANG


Diduga, dulu ranjau-ranjau ini sengaja ditanam tentara Jepang untuk menghalau kapal Belanda yang ingin mendarat ke Pulau Jawa melalui perairan Rembang dan sekitarnya.
Proses peledakan ranjau melibatkan 156 personel TNI Angkatan Laut yang terdiri dari tim penyapu ranjau dan tim pendeteksi ranjau. Sedangkan, lokasi peledakan ranjau berada di area pembangunan Pelabuhan Umum Nasional Rembang di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke.
Jumlah total ranjau aktif yang telah ditemukan di wilayah tersebut sebanyak 31 unit dari jenis ranjau anti kapal pendarat. TNI AL memprediksi di perairan Sluke terdapat 54 ranjau aktif dalam kondisi sudah tertimbun sedimentasi. Akan tetapi, tetap membahayakan bagi kapal-kapal yang melintas area tersebut.
Komandan Tim Satuan Penyapu Ranjau TNI AL Kolonel Laut Benny Sukandari menyatakan, ranjau-ranjau yang diledakkan berada di kedalaman antara 5,6 meter hingga 27,3 meter. ”Sedangkan, titik ranjau terdekat berada di radius 300 meter dari pantai dan titik terjauh di posisi 4,3 mil,” jelasnya.
Hingga siang kemarin, jumlah ranjau yang berhasil diledakkan mencapai 14 unit. Sisanya akan diledakkan selama dua hari ke depan. Dia menjelaskan, proses peledakan ranjau dilakukan di dasar laut dengan menggunakan alat pemicu.
Setelah keberadaan ranjau terdeteksi, tim kemudian menentukan lokasi peledakan. Sehingga dari permukan laut, yang terlihat hanya semburan air sekira dua meter dan diikuti kepulan asap putih dan hitam. Asap putih ini berasal dari ledakan bom yang digunakan TNI AL sebagai alat pemicu. Sementara asap hitam berasal dari ledakan ranjau yang sudah terkubur dengan lumpur.
Kepala Dishubkominfo Kabupaten Rembang Djamin mengatakan, peledakan ini merupakan kerja sama antara TNI AL dan Pemkab Rembang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membersihkan jalur masuknya kapal di Pelabuhan Umum Nasional Rembang dari benda-benda yang membahayakan seperti ranjau.
Untuk biaya penyapuan ranjau, dibutuhkan biaya dari APBD 2010 Kabupaten Rembang senilai Rp3,8 miliar. Setelah area tersebut bersih, maka proses pembangunan pelabuhan (umum nasional) akan dilanjutkan,” jelasnya.
Diketahui, pada 2008 lalu Pemkab Rembang memulai pembangunan Pelabuhan Umum Nasional di Kecamatan Sluke. Proses pembangunan pelabuhan seluas 40 hektare itu akhirnya dihentikan pada 2009 setelah Pemkab Rembang mendapat masukan dari TNI AL bahwa di perairan calon dermaga dan jalur menuju pelabuhan terdapat ranjau-ranjau laut yang dipasang Jepang pada masa Perang Dunia II.
Pemkab Rembang menargetkan pelabuhan senilai Rp386 miliar itu sudah beroperasi pada awal 2012 mendatang. Dari nilai itu, pemerintah pusat mengalokasikan Rp10 miliar dari APBN 2010 untuk pemasangan pancang dan meneruskan reklamasi.
Secara bertahap, proses pembangunan dilakukan ke sarana dan prasarana pelabuhan dan kolam dermaga sedalam tujuh meter. Setelah tahap pertama selesai dikerjakan, Pelabuhan Umum Nasional Rembang dapat dimanfaatkan untuk keluar masuk kapal barang berbobot mati 30-40 gross tonnage.(Sundoyo Hardi/Koran SI/ful)
Sumber: Okezone.com

iklan t-shirt

Berita lainnya pada kategori ini :

SOSIALISASI DESA


Sebanyak 12 desa lokasi pamsimas 2010 di Kabupaten Rembang telah melaksanakan  sosialisasi yang diselenggarakan dari 1 - 8 Mei 2010. Sosialisasi ini di sambut gembira oleh warga desa karena memang selama ini kebanyakan warga belum mendapat sarana air bersih yang memadai. Mereka berharap dengan adanya bantuan pamsimas ini maka kebutuhan warga akan air bersih dapat terpenuhi dengan baik.   




DATA PRIBADI
Tri Agung Giri Santoso

Jenis Kelamin:
Laki-laki
Kota Sekarang:
Rembang, Indonesia
Tanggal Lahir:
12 November 1973
Kota Asal:
Tegal, Indonesia
Anak :
1.       Titania Aulia Putri
2.       Muhammad Salman Al-farisi

Status Hubungan:
Sudah Menikah
Pandangan Politik:
Agama:

KESUKAAN DAN MINAT 
Aktivitas:
Minat:
Acara TV Favorit:
Film Favorit:
Buku Favorit:
Kutipan Favorit:
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya
Tentang Saya:
saya lulusan teknik lingkungan di yogyakarta tahun 2000



INFORMASI KONTAK 
Email:
gtriagung007@yahoo.com
Nomor Ponsel:
081325154801
085869856213
Flexi 0295.5553059
Google Talk:
agungtegal@gmail.com
Situs Web:


RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Perguruan Tinggi:
SMA:

Lembaga/Perusahaan:
Jabatan:
Masa Kerja:
Oktober 2009 - Sekarang
Tempat:
Jakarta, Indonesia
Deskripsi:
PT. INDOMAS MULIA Bergerak di Bidang Enviromental Management System


Lembaga/Perusahaan:
Jabatan:
Masa Kerja:
Oktober 2008 - September 2009
Tempat:
Tangerang, Indonesia
Deskripsi:
PT. ECOSTAR ENGINEERING bergerak di bidang Water & Waste Water Treatment Specialist


Lembaga/Perusahaan:
Jabatan:
Masa Kerja:
Oktober 2005 - September 2009
Tempat:
Jakarta, Indonesia
Deskripsi:
PT. WAHANA TIRTA PERSADA bergerak di bidang Water & Waste Water Treatment Contractor


Lembaga/Perusahaan:
Jabatan:
Masa Kerja:
September 2000 - Agustus 2005
Tempat:
Tangerang, Indonesia
Deskripsi:
PT. PUJI LESTARI PURNAMA bergerak di bidang Chemical Water & Waste Water Treatment Service



KUNJUNGAN TIM PROPINSI di Desa BANGGI




SOSIALISASI KABUPATEN

Pada tanggal 29 April 2010 telah dilaksanakan sosialisasi di tingkat kabupaten. Sosialisasi ini dihadiri oleh tim dari propinsi yaitu ; PMAC Propinsi, Satker Propinsi, PPMU, DMAC dan Tim Faskel Rembang serta Semua Kepala Desa Lokasi Pamsimas 2010 di Kabupaten Rembang.
.
 

Related Resources

Site Info

Followers