KESEHATAN LINGKUNGAN
Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
  1. Diare
  2. Demam berdarah
  3. Disentri
  4. Hepatitis A
  5. Kolera
  6. Tiphus
  7. Cacingan
  8. Malaria
kesling2.jpg
Mengapa BAB harus sehat??kenapa jamban yang kita miliki harus sehat??? mungkin ini yang belum pernah terpikirkan oleh sebaian besar masyarakat pedesaan kita. dari penjelasan di atas sudah dapat diketahui penyakit yang timbul akaibat BAB dan jamban tidak sehat. jamban sendiri Merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya, dengan tujuan:
  1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
  2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya
kesling11.jpgLalat yang hinggap disampah dan dipermukaan air limbah atau tikus selokan yang masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa sejumlah kuman penyebab penyakit. Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka besar kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut akan menderita salah satu penyakit seperti yang tersebut diatas. Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang dewasa yang bekerja didekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut diatas, terutama bila tidak membersihkan anggota badan terlebih dahulu.
  1. Air limbah dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian, yaitu:
  2. Air bekas yang berasal dari bak atau lantai cuci piring atau peralatan rumah tangga, lantai cuci pakaian dan kamar mandi
  3. Lumpur tinja yang berasal dari jamban atau water closet (WC)
Tangki septic atau unit pengolahan air limbah terpusat diperlukan guna mengolah air limbah sebelum dibuang kesuatu badan air. Disamping untuk mencegah pencemaran termasuk diantaranya organisme penyebab penyakit, pengolahan air limbah dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran atau menguraikan pencemar sehingga memenuhi persyaratan standar kualitas ketika dibuang kesuatu badan air penerima.
Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti:
  1. Pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka
  2. Dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara
Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.
Suatu badan air seperti sungai atau laut mempunyai kapasitas penguraian tertentu. Bila air limbah langsung dimasukkan begitu saja kedalam badan air tanpa dilakukan suatu proses pengolahan, maka suatu saat dapat menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut berlangsung bila kapasitas penguraian limbah yang terdapat dalam badan air dilampaui sehingga badan air tersebut tidak mampu lagi melakukan proses pengolahan atau penguraian secara alamiah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi septik atau tercemar yang ditandai oleh:
  1. Timbulnya bau busuk
  2. Warna air yang gelap dan pekat
  3. Banyaknya ikan dan organisme air lainnya yang mati atau mengapung.

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat

PENGARUH AIR BERSIH BAGI PENDIDIKAN ANAK



Banyak sekolah di negara miskin kekurangan instalasi kebersihan dan air yang layak sehingga memengaruhi pendidikan anak dan bahkan merenggut jiwa.
Jutaan anak di dunia berkembang pergi ke sekolah yang tak memiliki air minum atau kakus bersih.
– Sigrid Kaag
Demikian peringatan Dana Anak PBB (Unicef) di dalam satu laporan baru, Senin (5/4/2010). “Jutaan anak di dunia berkembang pergi ke sekolah dengan tak memiliki air minum atau kakus bersih, kebutuhan dasar yang banyak kita jadikan jaminan,” kata Direktur Regional Unicef Timur Tengah dan Afrika Utara Sigrid Kaag saat laporan itu diluncurkan di Dubai.
Menurut laporan tersebut, yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi mitra swadaya, sebanyak 1,5 juta anak berusia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat diare yang disebabkan oleh air yang tidak aman, kebersihan tak layak, serta kekurangan kesehatan.
Kesehatan, kebersihan, dan air yang lebih baik—yang secara kolektif dikenal sebagai WASH—akan mengarah pada berkurangnya risiko penyebaran penyakit dan pada gilirannya akan menghasilkan peningkatan kehadiran siswa di sekolah dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
WASH juga meningkatkan berlanjutnya pendidikan anak perempuan. Demikian antara lain isi pernyataan itu, yang berjudul Raising Clean Hands: Advancing Learning, Health and Participation through WASH in Schools.
Kaag juga menyatakan, peningkatan kebersihan di sekolah akan membantu tercapainya Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs), terutama sasaran berkurangnya kematian anak dan pemangkasan proporsi orang yang tak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi dasar. Penyediaan WASH di sekolah, kata laporan itu, akan memerlukan keterlibatan semua lapisan masyarakat, termasuk media, siswa, serta sektor swasta.
Sumber : http://edukasi.kompas.com

ANCAMAN BENCANA KELANGKAAN AIR DI PERKOTAAN



Sebagai kota besar yang langganan banjir, apalagi di musim penghujan, Pemprov DKI Jakarta telah mempersiapkan diri, antara lain dengan menuntaskan pembangunanKanal Banjir Timur (KBT). Program ini merupakan salah satu bentuk strategi jangka panjang untuk meminimalisasi dampak bencana banjir yang ditimbulkan.
Pertanyaannya adalah kenapa program-program penanggulangan banjir lebih menonjol daripada penanganan kelangkaan sumber daya air? Padahal, ancaman bencana kelangkaan sumber daya air tidak kalah mengkhawatirkan bagi setiap masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan. Eksploitasi besar-besaran air tanah misalnya, tidak hanya mengakibatkan terjadinya kelangkaan air, tetapi juga mengakibatkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) terhadap permukaan air laut.
Jakarta dan Semarang, misalnya, merupakan contoh perkotaan yang posisinya semakin rendah daripada permukaan laut sehingga kota ini senantiasa dihadapkan pada ancaman bencana banjir dan kelangkaan air. Hal ini diperparah dengan perubahan iklim.
Isu Kelangkaan Air
Berbeda dengan Indonesia yang terkesan ‘memarginalkan’ isu kelangkaan air karena lebih fokus pada penanganan banjir, masyarakat dunia senantiasa memperhatikan akan pentingnya isu kelangkaan air. Ini disebabkan jumlah penduduk dunia terus meningkat sementara stok sumber daya air semakin berkurang. Dengan tidak bermaksud menyalahkan negara-negara berkembang, tekanan paling berat terhadap sumber daya air akan terjadi di kelompok negara ini karena masih tingginya laju kelahiran yang diperkirakan 2,1% per tahun. Lebih khusus lagi, tekanan masyarakat di perkotaannya tidak kalah mengkhawatirkan karena laju pertumbuhan penduduknya mencapai 3,5% (Middleton).
Berdasarkan hal tersebut, ketidakseimbangan jumlah penduduk dan ketersediaan air akan menjadi babak baru konflik global pada abad ini. Mengingat sumber daya air tidak ada substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global terhadap kelangkaan air juga karena adanya prediksi Gardner-Outlaw and Engelman (1997) yang disitir PBB (2003), bahwa pada tahun 2050 diprediksikan 1 dari 4 orang akan terkena dampak dari kekurangan air bersih.
Sementara itu, dalam konteks Indonesia, meskipun cadangan airnya mencapai 2.530 km3/tahun yang termasuk dalam salah satu negara yang memiliki cadangan air terkaya di dunia, isu kelangkaan air harus menjadi perhatian, khususnya di wilayah perkotaan. Mengingat, pada musim kemarau terlihat sangat kontras bahwa kelangkaan air menjadi isu krusial.
Jakarta merupakan salah satu contoh kawasan perkotaan yang dihadapkan pada isu kelangkaan air. Tingginya pertumbuhan penduduk, termasuk di dalamnya tingkat urbanisasi, menuntut besarnya penyediaan air bersih. Namun hingga saat ini, diperkirakan PDAM DKI Jakarta baru menyuplai 50% air bersih untuk warganya.
Ironisnya, di tengah ancaman kelangkaan air tersebut, potensi air hujan di Jakarta yang mencapai 2.000 juta m3/tahun tidak teresap optimal karena hanya 26,6% yang teresap ke dalam tanah dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut. Tentu saja, rendahnya resapan air di kawasan perkotaan pada umumnya dan di Jakarta khususnya, disebabkan pesatnya pembangunan yang tidak disertai dengan ketidakpatuhan berbagai pihak dalam menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan.
Kebijakan Pemerintah
Sebelum membicarakan apa yang harus dilakukan pemerintah dalam mengatasi kelangkaan air bersih di perkotaan, sebaiknya kita menyoroti dua hal yang sangat penting yang menyebabkan kelangkaan air tersebut. Pertama, eksploitasi besar-besaran air tanah yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen, pengusaha laundry, dan bangunan lainnya. Kedua, pembangunan gedung-gedung yang tidak mematuhi perbandingan lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.
Kedua hal tersebut jelas mengganggu kelestarian air tanah yang sangat rentan. sebagaimana yang tertuang pada Pasal 37 ayat (1) UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang menyebutkan bahwa air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.
Dengan demikian, penyedotan air tanah di satu sisi dan terganggunya proses peresapan air hujan di sisi lain merupakan masalah klasik yang senantiasa akan dihadapi pemerintah dalam memberikan pelayanan penyediaan air bersih. Hal ini diperparah dengan lemahnya PDAM dalam menyalurkan air bersih sehingga penyedotan air tanah pun tidak terelakkan dalam rangka memenuhi kebutuhan air tersebut.
Kompleksitas permasalahan kelangkaan air harus menjadi perhatian serius pemerintah secara terintegrasi. Pengelolaan model lama yang dilakukan lembaga pemerintah secara parsial berdasarkan tugas pokok dan fungsi setiap lembaga terbukti tidak mampu mengatasi permasalahan ini. Ke depan, selain harus terintegrasi antarlembaga pemerintah, penanganan sumber daya air juga harus melibatkan seluruh stakeholder, khususnya mereka yang menggunakan air tanah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah dalam mengatasi penyebab kelangkaan air di perkotaan, di antaranya :
1. Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat
2. Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban penyediaan lahan terbuka
3. Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air
4. Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih
5. Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah.
Tampaknya pembangunan sumur resapan merupakan kebutuhan mendesak bagi segenap warga perkotaan. Hal ini karena setiap satu sumur resapan akan mampu meneruskan air hujan ke dalam tanah sebanyak 40 drum/tahun atau 8 m3/tahun (Waryono, 2002). Oleh karena itu, dalam konteks lokal Jakarta, optimalisasi penampungan air hujan di bawah tanah telah diatur Pemerintah DKI Jakarta melalui Perda No 68 Tahun 2003. Namun, potensi pemulihan air tanah secara buatan di Jakarta masih sangat rendah.
Terintegrasi
Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendesak bagi setiap individu manusia, terlebih yang tinggal di perkotaan yang dihadapkan pada ancaman kelangkaan air akibat ketidakseimbangan pembangunan. Namun, untuk mewujudkan kelestarian sumber daya air, diperlukan kebijakan yang terintegrasi, baik dari aspek stakeholder maupun pendekatan pengelolaan. Hal ini karena pendayagunaan sumber daya air didasarkan pada keterkaitan air hujan, air permukaan, dan air tanah dengan pendayagunaan air permukaan sebagai langkah utama. Akankah ancaman bencana kelangkaan air menjadi perhatian serius pemerintah? Semoga.
Oleh Akhmad Solihin
Staf Peneliti PKSPL IPB dan Staf Pengajar FPIK IPB
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/03/17/129778/68/11/Bencana-Kelangkaan-Air-di-Perkotaan

APAKAH ISI AIR MINUM ANDA



Idealnya, air yang kita minum haruslah jernih, tak berasa, tak berbau, serta mengandung mineral. Air yang layak konsumsi juga harus bebas dari zat-zat berbahaya, seperti logam berat, nitrat, bakteri, atau agen virus penyebab infeksi.
Air yang berasal dari perut bumi pada umumnya layak untuk dipakai. Namun naiknya permukaan air laut serta polusi menyebabkan air tanah pun tak lagi masuk dalam kategori layak konsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air, kini air yang kita konsumsi sehari-hari dibuat dari air sungai atau danau yang diolah sedemikian rupa sehingga bebas dari bahan berbahaya sebelum akhirnya dialirkan ke rumah penduduk.
Menurut badan kesehatan dunia (WHO), ada beberapa jenis polutan yang mungkin terbawa dalam air, yakni:
- Mikro organisme, seperti bakteri, parasit, dan virus. Kebanyakan bakteri dan parasit bisa mati oleh klorin yang terdapat dalam proses pengolahan air bersih. Sayangnya virus lebih kebal dan sulit disingkirkan.
- Mineral racun, seperti alumunium, arsenik, asbestos, florine, nitrat, atau merkuri, bisa terdapat dalam air ledeng. Biasanya jumlahnya relatif kecil, meski begitu polusi yang berasal dari industri dan pertambangan bisa membuat jumlah mineral racun ini meningkat.
- Senyawa organik, seperti sisa-sisa hewan, pestisida, minyak, cat, atau bahan pewarna.
- Bahan radioaktif, seperti uranium atau gas radiokatif dalam jumlah kecil sangat mungkin ditemukan dalam air bersih.
- Sisa-sisa bahan kimia yang dipakai untuk mengolah air sungai menjadi air bersih.
- Kontaminasi mikroba yang berasal dari pipa distribusi air dan tanpa sengaja terbawa air.
Air yang terkontaminasi bahan-bahan berbahaya bisa menjadi media penularan penyakit, seperti kolera, tifus, atau hepatitis A. Oleh sebab itu pastikan air yang dikonsumsi bersih dan sudah dimasak hingga matang.
Sumber: http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/05/15560412/Apa.Isi.Air.Minum.Anda.

STRUKTUR ORGANISASI DMAC



BERITA ACARA
RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN PELAKSANAAN KERJA
DAN PEMBENTUKAN TIM FASILITATOR MASYARAKAT PAMSIMAS 2010
Pada hari ini Selasa 20 April 2010 bertempat di Kantor DMAC Rembang Jl Slamet Riyadi 27 Rembang telah dilaksanakan rapat koordinasi antara Tenaga Ahli dan Fasilitator Masyarakat yang membahas tentang persiapan pelaksanaan kerja Pamsimas 2010 dan Pembentukan Tim Fasilitator Masyarakat Pamsimas 2010. Jumlah peserta rapat 12 orang terdiri dari laki-laki 9 orang dan perempuan 3 orang.
Hasil dari Pembentukan Tim Fasilitator Masyarakat Pamsimas 2010
TIM
NAMA
DESA
KECAMATAN
KOORDINATOR TIM
Andito Sumiyono, ST
Ds. Pelemsari
Sumber
I
Annies Dwi H, S Gz
Ds. Krikilan
Sumber
Tatuk Sujatno, SKM
Onggo Panji Kristanto, SH
Ds. Sekarsari
Sumber
Ds. Babadan
Kaliori
Luqman Mahbubi, ST
Ds.Kebonagung
Sulang
II
Norita Damayanti, SKM
Ds. Ngulaan
Bulu
Tri Agung Giri S, ST
M. Ramli, SH
Ds. Pasedan
Bulu
Ds. Kajar
Gunem
Didik Budi Utomo, ST
Ds. Rendeng
Sale
III
Iwan Kriestiyanto, SH
Ds. Lemah putih
Sedan
Bambang Setiawan, SE
Rikha Dwi R, SKM
Ds. Woro
Kragan
Ds. Sendang agung
Pamotan
Demikian berita acara ini kami buat dengan sebenarnya.
Rembang, 20 April 2010




Konsultan WSS Konsultan HH Konsultan CD






Tri Agung Giri S, ST Tatuk Sujatno , SKM



Bambang Setiawan, SE



RAPAT KOORDINASI DMAC DAN FASILITATOR



Dalam rangka menyongsong akan dimulainya pamsimas 2010, DMAC mengadakan rapat koordinasi dengan fasilitator. Pada rapat ini di bahas mengenai persiapan-persiapan sosialisasi baik di tingkat kabupaten maupun di desa dan evaluasi pelaksanaan pamsimas 2009. Mengenai struktur baru DMAC juga sudah terbentuk dengan masing-masing Tenaga Ahli membawahi satu tim secara struktural, namun secara profesional tetap bertanggung jawab untuk semua desa lokasi.





PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA


by Rahmat Mr. Power under: Artikel, Motivasi Bisnis

Pengaruh motivasi terhadap kinerja sangatlah besar. Motivasi adalah penggerak dan kinerja tinggi hanya bisa dicapai dengan tindakan. Motivasi akan berbading lurus dengan kualitas dan kuantitas tindakan. Sementara, kualitas dan kuantitas tindakan berbanding lurus dengan kinerja.

Kinerja tinggi bisa dicapai dengan 3 aspek penting: sistem, kompetensi, dan motivasi. Ketiga aspek ini harus ada dan sama-sama kuat jika ingin menghasilkan kinerja tinggi baik secara individu maupun organisasi.

Jika dirumuskan: KINERJA = Sistem X Kompetensi X Motivasi

Mungkin sebuah perusahaan memiliki sistem yang canggih, baik sistem manajemen, pemasaran, kualitas, dan sebagainya. Ditambah dengan sumber daya manusianya yang memiliki kompentensi yang tinggi. Semua akan percuma jikamotivasi bernilai nol. Apa pun, dikalikan dengan nol hasilkan akan nol.

Saya pernah menemukan sebuah perusahaan yang memiliki sistem yang canggih. Sistem akutansi yang baik dan sistem kualitas (ISO) yang sudah berpengalaman juga. Sumber daya manusianya pun memiliki kompetensi yang memadai. Sayangnya, perusahaan ini melupakan motivasi karyawannya. Akhirnya sistem yang hebat dan kompetensi yang memadai seolah tidak bermanfaat untuk kemajuan perusahaan tersebut.

Buat apa sistem yang hebat jika tidak diterapkan? Untuk menerapkan sistem yang hebat perlu motivasi yang tinggi. Begitu juga buat apa sumber daya manusia yang hebat jika motivasi untuk bekerjanya payah? Ilmu, keahlian, dan pengalaman akan percuma jika tidak dipraktekkan.

Membangun sistem yang bagus adalah penting. Membangun kompetensi adalah penting. Tapi, jangan lupakan dengan membangun semangat orangnya. Berikan perhatian yang cukup mengenai motivasi. Gunakan cara yang benar untuk memotivasi, sebab cara yang salah justru bisa berakibat sebaliknya. Maksud hati ingin memotivasi, tetapi justru malah menghancurkan motivasi.

Siapa yang berperan dalam membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dalam sebuah perusahaan? Leader? Tentu saja, tetapi tidak cukup motivasi datang darileader. Semua orang, mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan paling rendah harus berperan.

Seorang pimpinan tidak cukup mengatakan, “Kamu harus memiliki motivasi kalau bekerja.” Seorang pimpinan harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi anak buahnya. Dengan cara yang benar. Oleh karena itu, seorang pimpinan selain dia sendiri memiliki motivasi yang tinggi, dia pun harus mampu memotivasi anak buahnya.

Begitu juga: seorang anak buah tidak boleh hanya mengandalkan motivasi atau dorongan dari atasannya. Seorang karyawan yang baik, harus mampu bekerja dengan motivasi tinggi. Anak buah juga harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dirinya sendiri. Tidak untuk siapa-siapa, untuk dirinya sendiri.

Jadi, terlepas peran apa yang Anda miliki, pemilik bisnis, pimpinan, atau karyawan: kemampuan membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi diri harus dimiliki jika ingin menghasilkan kinerja yang tinggi.

APAKAH KEMENANGAN ITU



Sebagai penulis, pembicara, dan konsultan pengembangan kepemimpinan saya katakan pada individu dan perusahaan: “Anda masih bisa menang!” Saya juga menulis buku dengan judul yang sama dan memberikan ceramah pada berbagai kelompok dengan topik serupa.
Ini seperti anugerah: Jika Anda bertanya pada kebanyakan orang apakah mereka ingin menang, mereka akan mengatakan “ya,” tanpa ragu, tapi seberapa sering kita benar-benar menguji apa yang dimaksud dengan kemenangan?
Kondisi ekonomi saat ini tidak banyak memiliki keyakinan pada inti yang mereka miliki bahwa mereka bisa menang. Saya yakin orang yang memasarkan resesi adalah pemenangnya. Mereka memiliki banyak individu dan perusahaan meski kebanyakan dari mereka tidak tahu mengapa mereka melakukannya.
Sering saya dengar banyak orang yang membicarakan “lingkungan,” tapi menurutku itu hanya sekedar kata kode untuk dunia psikologi yang takut mereka bantah. Anda lihat mengapa ini berat bagi banyak orang dan perusahaan untuk menang. Mereka pikir masalah “lingkungan” lebih tertuju pada kesimpulan yang dikembangkan oleh orang lain daripada kesimpulan positif yang bisa mereka ciptakan melalui pemikiran kepemimpinan yang sebenarnya.
Mari kita lihat apa kemenangan itu; kemenangan adalah proses mencapai tujuan -- biasanya ketika mengatasi dampak dari menentang tenaga atau kerugian. Ini memerlukan bahwa Anda “bermain” dalam serangkaian aturan yang ditetapkan dan mengarah pada eskpresi terbaik Anda. Yang paling penting dibutuhkan adalah Anda tahu halangan yang sesungguhnya Anda hadapi. Ini yang seringkali terlewatkan.
Saya tidak berpikir bahwa kebanyakan orang atau perusahaan benar-benar menyadari hambatan mereka yang sesungguhnya. Mereka berpikir ini masalah ekonomi, atau Dow Jones Averages, atau indikator ekonomoi lainnya. Aku percaya ini tidak masuk akal. Selalu ada orang dan perusahaan yang menjadi pemenang. Nyatanya mereka adalah musuh. Pertentangan atau kerugian biasanya yang mereka pikirkan.
Pendapat umum yang menyatakan mengalahkan orang lain bukan yang saya maksud dengan kemenangan – meski harus saya akui bahwa kemenangan di situasi tertentu tidak diragukan lagi akan membuat pihak lain menyimpulkannya mereka sudah kalah. Meski demikian, kemenangan lebih dari sekedar proses internal dibandingkan proses eksternal. Pemenang sejati harus mengatasi hambatan internal seperti ketakutan dan keraguan. Saya membicarakan tentang suara-suara yang seringkali terdengar, “Saat yang berat,” “Banyak perusahaan baru,” dan “ekonomi yang buruk.”
Menurut definisi, kemenangan memiliki hambatan. Untuk menjadi pemenang, Anda harus melakukan yang terbaik “dalam permainan” sementara orang lain atau sesuatu menghalangi Anda meraihnya. Banyak yang menganggap kemenangan sebagai situasi dimana seseorang, perusahaan, atau kelompok mendominasi yang lainya, tapi bukan bagaimana Anda menyimpulkan dibandingkan dengan orang lain melainkan bagaimana Anda menyimpulkan dibandingkan dengan potensi yang penting.
Kemanangan bukanlah hal terjadi secara kebetulan. Kemenangan terjadi ketika seseorang atau perusahaan memutuskan untuk menang. Bukan masalah kompetisi – tapi tentang Anda, proses yang sangat spesifik dan individu. Jadi, lain waktu Anda bertanya-tanya jika kemenangan adalah hal yang memungkinkan dalam hidup, karir, atau bisnis Anda, lupakan sekitar. Hadapi musuh. Anda masih bisa menjadi pemenang!
Oleh: André Taylor adalah penulis You Can Still Win! Seorang pakar bisnis dengan berbagai pengalaman termasuk posisi di Wall Street, memimpin kegiatan marketing di organisasi multi-nasional dan membangung perusahaan entreprenur yang sukses Klien-klien di bidang pengembangan kepemimpinan meliputi individu, profesional, dan organisasi besar di dunia.
Sumber: http://www.leadershiparticles.net
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com
 

Related Resources

Site Info

Followers