INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN |
Kabupaten Rembang memiliki berbagai jenis potensi industri kecil dan kerajinan yang sangat unik dan menarik untuk dapat dikembangkan sehingga dapat dijadikan obyek yang dapat menarik investor untuk dapat masuk di Kabupaten Rembang. Banyak potensi industri yang berbasis pada sumber daya alam yang dapat dikembangkan sehingga dapat dijadikan keunggulan komperatif yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Industri tersebut antara lain Garam Rakyat, Pengolahan Ikan, Mebel Antiq, Batik, Bordir, Kuningan, Kerajinan Kerang, Terasi, Genteng, Industri pembuatan tas dan dompet, sabuk dan lain-lain sehingga diharapkan dapat mendongkrak sektor ekonomi riil dalam era otonomi daerah sekarang ini. Garam Rakyat · Jumlah Pemilik/pengusaha garam : 805 orang · Penyerapan tenaga kerja : 4.880 orang · Jumlah luas areal tambak garam : 1.184,965 Ha Lokasi Areal tambak garam meliputi : · Kecamatan Kaliori 524,51 Ha · Kecamatan Rembang 262,357 Ha · Kecamatan Lasem 364,35 Ha · Kecamatan Sluke 21,426 Ha · Kecamatan Kragan 2 Ha · Kecamatan Sarang 28,322 Ha Produksi rata-rata 150,400 ton pertahun. Pengolahan Ikan · Ikan Pindang · Ikan asap · Pengeringan ikan · Pengolahan teri nasi · Pengolahan rajungan · Pengolahan ubur-ubur Terasi
Bordir dan Konveksi
Furniture Disamping mebel antik yang merupakan kebanggaan produksi dari Kabupaten Rembang, juga terdapat usaha mebel kebun/garden furniture yang merupakansentra industri yang mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak, serta mampu melakukan eksport ke luar negeri, dengan tujuan negara-negara di Asia, Eropa, dan Belgia. Sedangkan sentra garden furniture terdapat di Desa Gunungsari dan Mojowarno, Kecamatan Kaliori. Kerajinan ukir kayu terdapat di beberapa kecamatan di Kabupaten Rembang, antara lain Kecamatan Rembang, Kaliori, dan Lasem. Jumlah unit usaha sebanyak 16 Pengrajin. Dari 16 pengrajin ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 340 orang, kapasitas produksi sebanyak 340 buah perbulan. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal, regional, nasional, dan eksport. Gembol kayu jati merupakan akar (gembol) sisa hasil penebangan. Gembol ini ternyata dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku kerajinan yang sangat unik. Bentuk dari obyek disesuaikan dengan bentuk dari gembol itu sendiri. Terkadang dapat dipahat menjadi patung naga, kadang dapat dibentuk menjadi meja yang unik, dan bentuk-bentuk lainnya. Sentra kerajinan gembol jati terdapat di Kecamatan Rembang, Kaliori, Sulang,Bulu, dan Sale. Jumlah unit usaha sebanyak 15 pengrajin dengan kapasitas produksi sebanyak ± 52 buah perbulan. Industri ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak ±72 orang. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal,regional, dan nasional. Kerajinan kayu ternyata sangat beraneka ragam bentuk dan gaya. Mebel gaya primitif cukup banyak menembus pasar internasional. Kerajinan ini terdapat di Kec. Pamotan, Sale, Lasem, Rembang, dan Kaliori. Kapasitas produksi ± 81.517 stel/bulan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.904 orang. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal, regional, nasional, dan nternasional. Glugu merupakan kayu dari pohon kelapa. Kayu ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian warga sebagai bahan untuk atap rumah. Disamping itu dapat pula dibuat menjadi kerajinan dengan menggunakan mesin bubut.Kerajinan ini menghasilkan beberapa bentuk barang kebutuhan rumah tangga, seperti baskom, layah, dan lain-lain. Lokasi pengrajin bubut glugu saat ini baru terdapat di desa Sendangcoyo Kecamapatan Lasem, sebanyak 10 pengrajin. Kapasitas produksi ± sebanyak 1.500 buah/bulan, serta mampu menyerap tenaga kerja sebanyak ± 50 orang. Hasil produksi telah dipasarkan secara lokal, regional, dan nasional.
|
0 komentar:
Posting Komentar